Rabu, 29 April 2009

Sketsa X David: “Greater Minds” di Kampus Kematian

April 28th, 2009

Sketsa X David: “Greater Minds” di Kampus Kematian

Pengadilan First Mention Coroner sudah berjalan. Berita kematian David beradu Pemilu, berlaga beragam infotainment teve. Perlu saksi signifikan di Coroner Inquiry nanti. Agar, ini kasus terhindar dari keputusan: David bunuh diri!

PETANG belum redup. Matahari masih menyengat. Kendati jam menunjukkan menjelang pukul 17, waktu Singapura, Jumat 17 April di Mandai Crematorium, tempat di mana jasad Almarhum David Hartanto Widjaja pada 3 Maret 2009 lalu dikremasi. Dua burung jalak cuek lewat mendekat kaki saya yang mencangkung di tepi jalan aspal lebar segar. Angin meniup dahan kayu hutan di sebelah menyebelah. Suasana mirip kawasan wisata Puncak, Jawa Barat.

Sebuah ambulan minibus datang. Di kedua samping badan mobil berkaca transparan. Di dalamnya sesosok mayat di dalam peti, berpenerang neon biru, bak akuarium. Lagu Mandarin mengalun riang dari CD player bervolume kencang. Hanya ada supir dan seorang pendamping. Tidak terlihat satu pun pengantar. Suasana lalu datar.

Di bangunan sebelah kiri, seorang bapak setengah baya baru saja memarkir mobil di lahan yang lapang. Setangkai bunga ia bawa menuju bangunan macam kondominium. Di situ berderet rak penyimpanan abu; berbaris-baris berkotak-kotak. Di masing-masing pintu rak menempel bunga-bunga segar. Pria tadi tertunduk takzim, bunganya menemani. Tidak lama. Mobilnya lalu melesat lagi persis di depan saya, suasana sepi kembali. Suara lalu sekaan beralih ke gemuruh lalu-lintas di jalan tol di kawasan bawah area itu.

Deretan ruang pembakaran jenazah di bagian kanan di lahan yang lebih 10 hektar itu, bercerobong-cerobong. Di salah satu lubang pembuangan membubung asap hitam. Api baru saja bekerja tampaknya. Suasana lengang Bulu kuduk saya tegak. Panorama menghijau menghampar memagut asri menenangkan hati.

Saya membayangkan, dalam keadaan demikianlah kendaraan yang membawa jasad David Hartanto Widjaja, pada 3 Maret lalu. Kremasi dilakukan di Mandai. Mobil jenazahnya juga datang dengan nyanyian yang riang. Logika memberikan kesenangan di dalam doa menjadi beralasan. Keceriaan mengalirkan aura positif berdatangan. Maka sesuai hitungan Feng Shui tepat pukul 17.15 pada 3 Maret 2009 lalu itu jasad David disembahyangkan secara Budha

Hitungan waktu pukul 17.40, jenazahnya masuk tungku pembakaran. Di jam yang sama di hari berbeda saya masih terpana di Mandai. Satu dua jalak terbang mengusik memori. Benak saya nanar menyesal mengapa jenazah David sebegitu cepat dikremasi, padahal hasil otopsi belum keluar dan kematiannya bermasalah. Sebuah penyesalan dalam juga menyesakkan dada keluarga almarhum.

“Habis kala itu kami berduka, kalut. Menurut kepercayaan Budha, anak yang belum menikah makin cepat dikremasi, makin baik, ditambah semua hal yang disampaikan NTU awalnya kami rasakan benar, ” ujar Hartono Widjaja, ayah David.

Pihak Kedutaan Besar Indonesia Singapura, padahal juga telah mem-book pesawat Garuda untuk membawa jasad David pulang. “Kami meminta Garuda stand by enam jam,” ujar Fahmi, Sekretaris III Bagian Konsular.

“Keluarga telah memilih melakukan kremasi.”

Topik kremasi menjadi begitu krusial. Masalahnya, pada 2 Maret 2009 lalu, mahasiswa di jurusan Elebctrical and Eletronic Engineering (EEE) di Nanyang Technological Universitry (NTU) itu sesuai rilis yang dikeluarkan kampus bergengsi berlahan 200 hektar itu, disosialisasikan bahwa David menusuk Professor Chan Kap Luk, pembimbing tugas akhirnya, lalu melukai nadi lengannya sendiri, kemudian melompat bunuh diri.

Pihak kepolisian Singapura sendiri masih dalam penyidikan. Mereka belum membenarkan rilis NTU. Kemudian rilis berubah dan bertambah dilakukan NTU, bahkan pada 3 April 2009 mereka menambahkan rilis baru yang mengatakan nilai David turun grade-nya dan beasiswanya dicabut menjadi alasan sosok cerdas, jago matematika, menguasai program dasar asembler, C, C++ lalu juga mengopprek aplikasi Open Computer Vission di risetnya itu: bunuh diri.

Kecurigaan mendalam, telah mengantarkan saya dua kali ke Singapura untuk memverifikasi kasus ini. Pertama tujuh hari di sana, kedua delapan hari pekan lalu, memverifikasi bebrbagai bahan tertulis, mencocokkan berbagai hal, lalu empat kali ke lokasi tempat David dinyatakan jatuh, lantas dugaan saya kian menguat bahwa David dibunuh.

Apalagi hasil otopsi yang dikeluarkan Health Science Authority (HAS) yang dilakukan oleh DR. Marian Wang yang di-endorse oleh Profesor Gilbert Lau itu, di antaranya menyebutkan bahwa: ada 36 kelompok luka; 14 kelompok di antaranya akibat benda tajam. Bagian luka benda tajam itu, adalah lengan kanan bagian luar seperti tusukan dalam menangkis pisau, dua sayatan di bagian lengan luar, dua bagian lengan atas luar. Bahkan bagian leher yang di tulisan Sketsa sebelumnya saya tuliskan ada tiga lapis plester, di hasil otopsi diebutkan luka memar dalam.

Maka di Mandai Crematorium petang itu saya tafakur lalu menatap langit, lamat-lamat ada suara tekukur.

David mengapa dikau dibunuh?

Baru ada jawaban suara alam.

Angin petang bertiup kencang..

Sebuah taksi datang dari arah gerbang masuk yang lapang, menguak suasana Mandai nan sepi. Sosok Yasmin, alumni NTU, bekerja di Singapura, banyak sekali membantu verifikasi independen, datang menghampiri saya. Kami lalu meninggalkan lokasi Mandai Crematorium dalam diskusi tiada henti.

RABU 22 April, pukul 11, di lobby Furama City Hotel, di kawasan China Town, Singapura. Sudah ada Hartono Widjaja, Thyai Lie Khiun, Kusuma Widjaja, Wiliam Hartanto Widjaja, ayah, ibu, paman, dan kakak alamarhum David. Juga ada Christovita Wiloto dan isteri yang membantu secara probono kehumasan kegiatan non littigasi. Tak lama kemudian Shashi Nathan, lawyer dari Harry Ellias Partnership tampil. Kordinasi di tempat itu dilakukan, mengingat pukul 11.30 berlangsung First Mantion Coroner Court kasus kematian David.

Dalam sebulan ini saya mengutak-atik, bagaimana menyederhanakan maksud pengadilan koroner. Baru malam menjelang proses pengadilan awal itulah saya menemukan jawaban: bahwa pengadilan koroner, sesungguhnya sebuah proses pengadilan membatasi wewenang negara.

Wewenang negara mana yang dibatasi?

Wewenang melakukan dan membuat Surat Penghentian Pemeriksaan Perkara (SP3). Di Indonesia SP3 bisa dilakukan kepolisian - - jika tak ditemukan banyak bukti misalnya - - dan atau juga dilakukan pihak kejaksaan. Di Singapura, jurus langkah hukum SP3 itu tidak bisa dibuat sewenang-wenang oleh negara. Dia harus melalui proses pengadilan yang disebut Coroner Court. Nah, hari itu First Mention, digelar pertama, di mana hakim memanggil penyidik, lawyer, keluarga (next of kin), sidang terbuka untuk publik.

Di bangunan pengadilan koroner, tidak ada tulisan Coronor Court. Di luar hanya tampak tulisan Subordinate Court. Ternyata di salah satu ruang di bangunan itulah digelar apa yang disebut persidangan koroner. First Mention David digelar di ruang 22 di lantai 3. Saya menghitung, kami menaiki tiga terap anak tangga pencarian keadilan yang mencapai 49.

Ruang 22 itu empat persegi, satu setengah lapangan basket. Suluruh dinding sirap-sirap kayu masih berbilah-bilah vertikal. Di dinding ada satu logo negara Singapura. Di bagian bawah logo, paling depan, meja panjang hakim. Terap agak bawah asisten administrasi persidangan. Sidang dipimpin hakim Pieter Yeo.

Setengah melingkar menghadap hakim, di sebelah kanan, tampak penyidik Soh Ceh Eng. Di luar sebelum masuk, saya sempat menyalaminya, mengenalkan diri sebagai sosok yang pernah meneleponnya, juga meminta konfirmasi soal kekagetannya ketika ditanya Hartanto Wdjaja, soal leher David yang diplester.

Shasi Nathan, lawyer keluarga David menegur saya.

“Don’t do that, Iwan.”

Barulah tahu saya masing-masing pihak jika sudah di pengadilan itu tidak beradab bertegur sapa.

Persidangan terbuka. Hari itu ada sekitar 8 orang wartawan dan blogger lokal. Seorang wartawan RCTI, kebetulan berkesempatan meliput dari Jakarta. Kami duduk di barisan belakang, khusus pengunjung. Cukup lama menunggu ketika Shashi dipanggil hakim. Mereka rapat setengah kamar hampir sejam. Kemudian barulah sidang dimulai. Hakim Pieter Yeo memimpin persidangan. Garis lurus berhadapan hakim tampak pula Shala Iqbal, penuntut umum.

Singkat saja acaranya. Pieter mengatakan bahwa kepastian Coroner Inquiry pada 20 -26 Mei 2009 mendatang, berlangsung marathon lima hari. Mereka juga menyebut, berdasarkan masukan penyidik setidaknya ada 16 saksi, termasuk Profesor Chan Kap Luk. Shashi Nathan, lawyer, di luar persidangan menyebut salah satu lagi saksi sosok isteri digital David di dalam permainan Game Destiny. Sosok gadis Singapura 17 tahun, yang tak pernah jumpa fisik dengan David itu, konon percaya David bunuh diri, hanya karena cuma membaca berita di koran Singapura sehari setelah kematiannya. Daftar 14 saksi lainnya, tidak diberitahu.

Sejak keluar bangunan Subordinate Court itu, Shasi Nathan sangat peduli soal saksi versi keluarga David. “Kita harus mencarinya, agar mendukung fakta-fakta yang akan kita ajukan, ” ujarnya. Maka terbayanglah oleh saya, betapa beratnya melawan proses Coroner Inquiry Mei mendatang itu, di tengah berita, alibi dan saksi yang kompak seakan telah tersaji baik.

Maka kesempatan keluarga bertemu penyidik senior, Avediar DSP, di kantor polisi Jurong West, keesokan harinya, Kamis 23 April 2009 menjadi penting. Sayangnya pada kesempatan itu hanya ayah, ibu, dan kakak David saja yang boleh masuk, plus lawyer dan Yayan GH Mulyana, Sekretaris Pertama Kedubes RI mendampingi. Pamannya, Kusuma Widjaja, harus berada di pinggir jalan yang panas. Ada pula 3 wartawan lokal, yang juga bertanya-tanya mengapa masuk ke lobby ruang tunggu saja pun pengunjung tak boleh.

Selesai pertemuan, saya bertanya kepada Hartono Widjaja, apakah soal kloning hardisk di laptop David dapat diminta segera?

“Polisi bilang baru akan dikasih seminggu sebelum persidangan.”

Baru janji.

“Kami juga menanyakan soal keganjilan yang ada atas kematian anak kami,” ujar Hartono.

Polisi meyakinkan keluarga almarhum David.

“Kami salah satu polisi terbaik di dunia, pasti bekerja dengan professional.”

Begitu kalimat akhir polisi kepada keluarga David.

Untung saja saya seakan terseterap hampir dua jam di tepi jalanan Singapura di siang yang panas. Bila di dalam saya akan bertanya lantang, bagaimana profesional, Bapak polisi jika dalam mengambil barang bukti laptop David, tidak memberikan tanda terima kepada keluarga. Lebih jauh lagi, ketentuan internasional, pengambilan barang digital, harus pula mencantumkan hashing data digital. Laptop David adalah IBM T 60 dengan hard disk 250 Giga - - cukup hihh-end untuk ukuran orang berkutat di IT.

Bagaimana pula soal tempat kejadian perkara, yang cuma dalam hitungan jam, sudah dibersihkan NTU?

Karenanya melalui perkenalan saya tak sengaja dengan Ruby Z. Alamsyah, satu-satunya orang Indonesia yang memilki lisensi digital forensik internasional, mendesak kepolisian Singapura menyerahkan kloning data di laptop David. “Itu merupakan hak keluarga memintanya,” ujar Ruby.

Dari hashing data bisa dilakukan digital forensik independen. Dan Ruby sudah menyanggupi melakukan, bahkan pergi ke Singapura dengan pro bono. Ia pun telah mengontak jaringan di AS jika dipersulit kelak. Sehingga bila urusan digital forensik ini tidak beres bisa digongkan ke tingkat dunia. Digital forensik penting bagi bahan persidangan kelak, selain saksi signifikan yang harus terus dicari.

JUMAT, 24 April 2009, hingga pukul 13 lebih saya masih berada di kampus NTU. Bulak-balik berpenampilan mahasiswa ke sana, memberi rasa berkuliah yang dalam. Pesawat saya kembali pulang ke Jakarta pukul 17.35 hari itu. Saya masih perlu menemui sosok sahabat seangkatan David, yang mulai percaya dan memberikan info signifikan. Dari 600 mahasiswa Indonesia di NTU, sejak kasus ini, memang banyak yang bungkam. Salah seorang mengakui adanya intimidasi kampus; agar mengamini rilis kematian David versi NTU.

Saksi menjadi kunci utama.

Lembaga formal seperti Kedubes kita, terbentur menjaga hubungan kedua negara. Belakangan saya ketahui sudah ada agen polisi AKBP Irwandi, yang diutus kepolisian RI ke Singapura, untuk mempelajari kasus ini. Tentu sebuah kemajuan. Namun pengalaman di lapangan memberikan fakta nyata, jika lembaga formal yang bergerak, banyak sekali birokrasi membatasi, terobosan mencari langung saksi di jalur informal lebih berbuah.

Waktu kian mepet. Jam di tangan saya sudah mendekati pukul 13.30. sama mepetnya persidangan yang menyisakan hari kerja efektif 20 hari lagi. Saya melamun di halte bus di bawah kantin A di NTU. Beberapa mahasiswa dan mahasiswi, berwajah tegang hari itu, jarang mereka tersenyum. Bebeberapa gadis berwajah oriental manis, cantik, tawar datar. Masa-masa examination.

Sebuah bus bertingkat bernomor 179 menuju stasiun MRT Boonlay datang. Antrian menaikinya ramai. Saya duduk di tengah bawah. Baru saja pantat terhenyak mata tertumbuk. Saya melihat poster di bagian dinding pembatas tangga ke atas.

Sebuah poster berukuran sedang berwarna oranye dengan ilustrasi foto seorang pria klimis berdiri berkemeja berpantolan, seakan mengiklankan pakaian. Tampak tagline di poster itu:

Greater Mind’s,

For our Nation’s defence embark on career in defence science and technology. Join our team greater minds for place for greater mind. www.dsta.gov.sg.

Ada gambar kapal perang, tank, panser dan pesawat tempur di kaki pria yang jadi model itu. DSTA adalah Defence Technology Security Agent, di mana Su Guaning, Presiden NTU adalah Chaiman-nya, dan Profesor Chan Kap Luk yang diberitakan media Singapura ditusuk David, menjadi senior member. DSTA berada langung di bawah Menteri Pertahanan Singapura.

Tiba di stasiun MRT Boonlay, tempat saya mengejar MRT, tampak sebuah bus bertingkat seluruh badannya dicat beriklankan DSTA: Greater Minds!

Saya tak paham, tontonan apa yang menggiring mata. Yang pasti di saat saya kedua kali kembali ke Singapura, di imigrasi, saya telah diinterogasi, untuk apa datang ke Singapura?

Saya kembali ke Singapura, untuk urusan hati nurani dan sebuah kebenaran yang hakiki.

Bukankah yang greater itu sesungguhnya, bermuara kepada mutu peradaban? Secanggih apa pun sebuah negeri berteknologi menggapai langit ketujuh kemampuan mesin perangnya, bila satu nyawa manusia mati di lingkungannya, terindikasi dirusak pula nama baiknya, menjadi apa namanya?.

Saya lalu senyum-senyum saja, dengan greater minds di kampus kematian David. Juga lebih tersenyum lagi membayangkan “greater minds” negeriku berpemilu. Sikap sportif di khasanah kehidupan lintas lini, lintas negara, kini entah mara ke mana? ***

Iwan Piliang, Literary Ciizen Reporter, blog-presstalk.com

Minggu, 26 April 2009

”Update CORONER COURT”

Bagaimana hasil first mention coroner court? Apa saja serba-serbi coroner, sejauh mana persiapan keluarga dan tim verivikasi menghadapi persidangan coroner pada 20-26 Mei mendatang, upaya-upaya apa yang telah dilakukan dalam pencarian saksi, bagaimana pengalaman perjuangan tim verivikasi untuk membuka tabir misteri kematian David di lapangan ?

Press conference, akan diadakan pada :

Hari/Tanggal : Senin, 27 April 2009

Waktu : 13.30 WIB – selesai

Tempat : THE GREEN Resto & Club - Jl Kemang Raya No 25
Jakarta 12730 (Depan Pos Polisi Kemang)

Narasumber : 1. Ketua Team Verifikasi, Iwan Piliang
2. Kakak Korban, William Hartanto
3. Ayah Korban, Hartono Widjaja

4. Advokasi Public Relation, Christovita Wiloto

Demikian undangan

Selasa, 21 April 2009

Rangkuman Fakta Berdasarkan Kronologis Kejadian Dalam Kasus David Hartanto Wijaya

Ditulis oleh :Michael Christian Jonatan

Diterjemahkan oleh: Foxtrot/Lucifer

Saya rasa ini adalah saatnya merangkum fakta fakta yang kami kumpulkan sampai sekarang . Ketika saya tidak pasti /ragu akan suatu fakta, saya akan menuliskan pesan dalam kurung "butuh konfirmasi lebih lanjut". Mohon bantu saya untuk cek ulang atas segala hal,dan beri tahu saya apabila saya melupakan sesuatu atau membuat suatu kesalahan. Saya sungguh berharap ini akan membantu kami membangun pemikiran kami

*David Hartanto Wijaya*
1)Merupakan pelajar Indonesia yang terpilih untuk mewakili negaranya pada Olimpiade Matematika Internasional (OMI) semasa SMU nya di SMUK 1, Jakarta

2)Dia dikenal sebagai pribadi yang riang,menyenangkan,sopan dan tidak mudah stress.Salah satu temannya di OMI mengatakan bahkan pada saat dia tidak berhasil mewakili Indonesia dalam OMI, dia tidak menunjukan adanya rasa kecewa dan depresi

3)Dia seorang pengemar game,menghabiskan waktu berjam jam tiap hari untuk main game komputer.Salah satu teman game onlinenya bersaksi bahwa David yang dikenal dengan nickname Majin/Terra Majin,adalah pribadi yang lucu,menyenangkan dan humoris. Beberapa game yang dimainkannya adalah Destiny Online dan Hammerfall RPG di Facebook

4)Beasiswa David ditarik menjelang akhir semester 7 berdasarkan grade/nilainya yang turun dibawah 3,5 GPA sebagaimana yang disyaratkan.David segera memberitahu ke keluarganya setelah dia mengetahui beasiswanya dicabut, kira kira 3 minggu sebelum insiden.David dan keluarganya dapat menerima kenyataan itu dan mereka juga tidak mengalami masalah untuk pembayaran sebesar $3000 untuk semester akhir (8) David


*Tugas Akhir*
1)Prof Chan Kap Luk (CKL) merupakan pembimbing atau supervisor David di tugas Industrial Attachment

2)Para mahasiswa di NTU diberi kebebasan untuk memilih profesornya dan judul proyek. David mungkin memilih CKL karena merasa puas akan hubungan/kerjasamanya semasa tugas Industrial Attachment

3)Judul Proyek David adalah :Multiview acquisition from Multi-camera configuration for person adaptive 3D display. Tujuannya adalah menghasilkan gambar 3D dari objek dengan memproses gambar yang dihasilkan oleh multiple kamera.Jika proyeknya berhasil maka teknologi ini merupakan terobosan baru teknologi di bidang pertahanan dan militer

4)Proyek ini dilaporkan menerima dana sebesar $500rb dari pihak yang tidak diketahui (masih membutuhkan konfirmasi atas hal ini). Masih belum diketahui apakah dana ini hanya untuk membiayai proyek ini atau Tugas Akhir ini hanya merupakan bagian dari suatu proyek yang lebih besar

5)TA ini merupakan program 2 semester, dimana draft TA sudah harus dilaporkan 4-6 minggu sebelum semester 8 dan dan finalnya sudah harus dilaporkan beberapa minggu sesudah memasuki semester 8

6)Penilaian TA tidak akan ditutup sebelum akhir dari semester delapan

Detail Geografis dari NTU
http://manusialempung.blogspot.com/2009/03/geographical-context-of-incident.html


*Satu Minggu Sebelum Kejadian*
1) David pernah chatting sekali dengan saudanya William selama minggu tersebut. Dan William tidak mendeteksi ada sesuatu yang aneh dari adiknya, DAvid.

2)David menuliskan "Jangan Diganggu" pada pesan di Facebooknya.Hal ini diyakini karena David ingin lebih berkonsentrasi penuh pada tugasnya. Pesan tersebut diyakini dengan maksud bahwa dia "tidak menerima tamu maupun telepon untuk sementara ini" (Hal ini masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut)

*2 Maret 2009*

02.00 AM Teman David melihat statusnya online di Facebook, sedang memainkan game Hammerfall RPG

09.00 AM Kira kira pada saat itu David masih aktif di forum game,membaca dan posting pesan (masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut atas hal ini)

10.00 AM Kira kira pada saat itu David diyakini menemui Prof CKL. David membawa botol air minum dan handuk di tasnya ke ruangan/kantor CKL. Sekitar saat itu juga Zhou Zheng (ZZ) diyakini memulai hari pertamanya bertugas di NTU dengan mencari para prof salah satunya CKL, untuk mendapatkan surat persetujuan. ZZ memerlukan surat itu untuk medapatkan kuci laboratorium dan memulai pekerjaannya.

10.30 AM David dan CKL sama sama keluar dari ruangan CKL.Keduanya terluka dan menuju arah yang berlawanan. CKL mencari pertolongan dari ruangan/kantor terdekat. Pisau tanpa gagang ditemukan bersama CKL.Tidak diketahui siapa yang membawa pisau tersebut ke ruangan CKL dan dimana gagang yang hilang tersebut berada. Sementara David menuju tangga terdekat turun dari level B1 ke level B2,memanjat pagar pelindung dan duduk di atas atap jembatan yang menghubungkan ke Research Techno Plaza. Beberapa saksi mata melihat David lari sambil berlumuran darah

10.35 Beberapa saksi mata melihat David duduk diatas atap dan mencoba bebricara kepadanya mencegah agar dia tidak jatuh/melompat,tapi mereka gagal.David jatuh ke bawah (belum bisa dipastikan apakah David sengaja menjatuhkan diri atau dia mencoba melarikan diri ke lantai di bawahnya.atau dia kehilangan kesadaran diri kemudian jatuh.Polisi segera diberitahu.

10.45 David diumumkan meninggal oleh Polisi. CKL harus segera mendapatkan perawatan dan dia dirujuk ke National Universuty Hospital untuk mendapatkan perawatan

11.00 Banyak orang mengunjungi lokasi kejadian

Sore Hari Keluarga David diberitahukan dan mereka segera terbang ke Singapura. NTU mencoba menenangkan situasi.Polisi melakukan penyelidikan atas kasus itu.Setelah itu mayat David dipindahkan dari lokasi dan semua berkas darah dibersihkan. Laporan polisi keluar pada pukul 4.30 PM

Malam Hari Keluarga David tiba di Singapura,mereka minta ijin melihat mayat David tapi tidak diperbolehkan oleh yang berwenang. Keluarga David gusar tapi keluhan mereka tidak menghasilkan apa apa. Kemudian mereka meninjau lokasi kejadian namun hanya menemukan lokasi yang bersih tanpa jejak,bahkan tidak ada pita garis polisi. Keluarga David kemudian pergi ke ruangan DAvid dan betapa terkejutnya melihat komputer David masih menyala, dan MSN Messengernya masih status online

*3 Maret 2009*

1)Muncul berita, terutama dimulai dari media Singapura,bahwa diyakini David telah menusuk CKL dan kemudian memutuskan bunuh diri. Media mengklaim telah melihat luka bekas sayatan di pergelangan David

2)CKL diumumkan telah melewati masa kritis dan nyawanya sudah tidak dalam bahaya

3)Keluarga David akhirnya diijinkan untuk melihat mayat David,tapi hanya sebatas leher ke atas. Mayat David ditutupi plastik. Mereka minta polisi agar bisa seluruh tubuhnya namun tidak diijinkan.Mereka minta konfirmasi dari kepolisian bahwa ada luka sayatan besar di di lehernya dibawh dagu, dan tidak ada luka sayatan di pergelangan tangan. Mereka juga melihat banyak bekas darah di bokong David

4)Permintaan keluarga David untuk mengunjungi CKL ditolak dengan alasan CKL masih di ruanggawat darurat

5)Kemudian mereka minta izin agar dipertemukan dengan saksi mata ,tapi kembali permintaan mereka ditolak oleh NTU dengan alasan "bersifat rahasia"

6)ZZ bekerja di lab yang sama dengan David. Ketika dia di rumah .dia membiarkan pintu depan terbuka dan berdoa sambil membajar kertas jimat. Hal rutin ini menarik perhatian tetangganya, dan terus berlangsung setiap hari sampai akhirnya ZZ ditemukan meninggal di hari Jumat

*4 Maret 2009*

1)CKL sudah diijinkan meninggalkan rumah sakit NUH. Ketika ditanyai mengenai insiden tersebut dia memilih tetap diam. CKL diyakini menghabiskan waktunya di rumah beristirahat dan memulihkan dirinya dari insiden tragis tersebut

2)Pemberitaan media Singapura menimbulkan banyak tandatanya seluruh dunia, dan membawa banyak orang Indonesia memberikan dukungan atas David dan menuntut agar keadilan ditegakkan

3)Kedutaan Indonesia menyatakan mereka tidak berwenang menintervensi atas penyelidikan dan mempercayakan sepenuhnya kepada Polisi Singapura dalam melakukan penyelidikan

4)David dikremasi berdasarkan tradisi keluarga

5)Keluarga David meninggalkan Singapura setelah memenuhi beberapa kewajiban administrasi termasuk menutup rekening bank dan lainnya.Mereka tidak melihat alasan untuk tinggal di Singapore lebih lama lagi, setelah mereka ditolak keinginannya untuk mengakses segala hal mengenai David, mereka minta tolong secerach harapan untuk kasus David

6)Laptop David ditahan polisi Singaoura untuk kepentingan penyelidikan

*6 Maret 2009*

10.30 PM ZZ ditemukan tergantung di balkon oleh teman satu rumahnya dalam keadaan telah tewas.Polisi diberitahu oleh temannya. Ketika polisi tiba ZZ telah diturunkan oleh teman temannya

10.55 PM Polisi mengumumkan kematian ZZ

Dua kasus pembunuhan yang dicurigai muncul dalam satu minggu di NTU.Banyak yang merasa ada hubungan antara kematian David dengan ZZ

*Zhou Zheng*

1)Dia berusia 24 tahun lahir di Hubei, China

2)Dia dan David bekerja di tempat yang sama dan secara tidak sengaja pada lab yang sama,di bawah profesor yang sama,CKL

3)CKL melalui istrinya mengatakan tidak kenal dengan ZZ

4)ZZ tamat dari NTU tahun 2008 (masih membutuhkan konfirmasi atas hal ini).Kemudian dia menjalani pelatihan pada satu perusahaan.Kemudian dia ditrasfer ke negara lain untuk melanjutkan pelatihannya. 2 bulan kemudia ZZ dan koleganya diperintahkan kembali ke Singapura,la,a sebelum pekerjaan mereka berakhir.

5)Menurut pihak NTU, ZZ baru saja dipindahkan pada hari Senin, 2 Maret 2009, dan tugasnya adalah membantu dan mengajar mahasiswa di lab

6)Salah satu asisten lab mengatakan bahwa temannya merupakan teman baik dari ZZ. Sehubungan dengan kematian ZZ, temannya tidak melihat sesuatu yang aneh dari ZZ. ZZ hanya menyebutkan dia memiliki penyakit jantung

7)Orang orang yang tinggal di dekat apartemen ZZ menyatakan mereka tidak kenal dengan ZZ. Dan satu hari sebelum insiden mereka juga tidak mendengar suara aneh.

8)Lian He Wan Bao dari Singapore mengutip pernyataan dari sepasang orang asing. Mereka mengatakan tidak kenal dengan ZZ tapi ingat akan dia,karenna dia sering membiarkan pintu depannya terbuka dan sering membakar kertas jimat untuk berdoa.ZZ juga sering kelihatan berdoa di depan pintu

9)Seorang pria dengan nickname Asalim melakuakn posting berikut :
http://www.gabrielsai.com/blog/2009/03/a-conspiracy-theory-on-deaths-in-ntu.html

"Zhou Zheng adalah seorang Projek Officer yang baru dan mulai bertugas pada tgl 2 Maret, pada hari insiden David terjadi. Sejauh yang saya ketahui,karena saya juga mantan Projek Officer di lab tersebut (ISRL/S2-B3a-06) , pada hari petama saya bergabung, saya perlu menemui 3 profesor untuk memberikan persetujuan saya akan ditempatkan di lab tersebut dan juga agar mempeoleh kunci lab. Dan tentu saja,kamu perlu berjalan di sekitar area ruangan/kantor profesor profesor untuk mencari para prof tersebut. Dan salah satu prof adalah Kepala Information Engineering yang berlokasi di area S1-B2c ,dekat dengan ruang Prof Chan yang berlokasi di area S1-B2b. Sejauh yang saya ingat pada pertama saya bergabung,jam 10am -jam 11am juga merupakan jam buat saya mencari profesor (Form persetujuan perlu segera ditandatangani karena dibutuhkan untuk memperoleh kunci lab)

Jadi opini saya adalah "kemungkinan" ada orang di sekitar area ruang Prof pada saat insiden David terjadi. Saya memakai kata "kemungkinan" karena ini hanya merupakan spekulasi saya saja. Dan poin saya adalah orang tersebut kemungkinan berhubungan dengan kasus David juga"



http://davidhartanto.com

Fakta Dari Terbunuhnya (Alm) David Hartanto


Saya dapat forward email ini.. Cuman saya tidak tau kebenarannya. Namun cerita ini sangat detail, hampir ga mungkin jika bukan dari confession pelaku atau korban.
--------------------------
-------------------------------------------------------------------
akhirnya kekejaman Prof Chan terungkap !!
pembunuh mahasiswa indonesia sudah dipenjara... ......
Kisah David Hartanto - akhirnya kekejaman Prof Chan terungkap !!
Angel adalah mahasiswa kampus Nanyang Technological University , ia adalah
angkatan terbaru dalam tahun ajaran baru. Siang itu ia sedang menikmati
makan paginya di sekitar halaman kampus, seorang pria duduk disampingnya
dengan tersenyum sambil menghapuskan keringatnya dengan handuk kecil yang
ia ambil dari tas jinjingnya. Pria berkacamata itu tampak memperhatikan
selembaran kertas yang berisikan beberapa catatan miliknya. Pria itu begitu
terburu-buru membaca kertas itu hingga berterbangan saat angin bertiup
kencang, Angel melihat pria itu kewalahan dan mencoba membantu memunggut
setiap lembaran ke sisi pria itu. Sambil tersenyum pria itu berkata "
Terima kasih..."
"Sama-sama.. .!"
"Saya David... Kamu mahasiswi baru disini ya?"
"Iya... Kok tau? Saya Angel...!"
"Yup... Tentu saja saya tau! Karena saya sudah menjelang semester
akhir...!"
"Wow... Ga bisa dibayangkan bertapa lamanya kamu belajar disini...
Apalagi saya?"
"Yup... Membosankan tapi inilah hidup harus dijalanin... Selama kamu
menikmati waktu kamu tidak akan sadar kalau tiba-tiba kamu sudah mau
lulus..."
Angel tersenyum lalu bertanya pada pria itu.. "Apa kertas yang kamu baca
itu...?"
"Ini adalah bagian-bagian dari skripsi tugas akhir saya... Mau lihat?"
"Yup... Mau dong...!"
Angel memperhatikan susunan kata-kata dan angka yang nyaris saja membuat
matanya berkunang-kunang. David tertawa melihat kebingungan itu...
"Ngomong-ngomong. .. Inti dari skripsi kamu tentang apa sih? Ribet saya
melihatnya hehehe"
"Hehehe... Ini tentang mimpi masa depan saya dan saya harap kelak berguna
bagi siapapun?"
"Wah... Sebegitu hebatnya...? "
"Yup... Kapan-kapan saya akan ceritakan... Tapi kalau sekarang jangan
dulu...!"
"Hehehe Ok, saya tunggu ya...?"
"Kamu main Facebook....? "
"Yup... Saya ada! Kamu?"
Mereka dua sahabat baru saling bertukar informasi tentang situs Facebook
mereka, David harus berpamitan karena ia harus bertemu dengan Dosen
pembimbingnya, Sedangkan Angel kembali ke kelasnya. Rika sahabat Angel
menyambutnya dengan tersenyum, lalu Angel bercerita tentang pertemuannya
dengan seorang seniornya di taman tadi, begitu terkejutnya Angel ketika tau
bahwa pria itu adalah salah satu jawara Olimpiade pendidikan.
"Terang saja dia begitu yakin bahwa ia akan menciptakan sebuah penemuan
besar ?" ujar Angel dalam hati.
Pertemuan itu tidak begitu saja berakhir, Angel dan David saling
berkomunikasi via mesengger dan Facebook. David sosok yang supel,
bersahabat dan kocak tapi ia terkadang bisa menjadi orang yang serius bila
sedang mengerjakan sesuatu, begitulah kisah yang mengawali hubungan dekat
keduanya. Angel memang kuliah karena uang yang dimiliki ayahnya bukan
karena kepintaran seperti David yang mendapatkan beasiswa karena
kepintarannya.
Karena sering merasa kesulitan mengejar penjelasan dosennya, Angel sering
bertanya kepada David yang selalu membantunya. Suatu malam Angel merasa
kesulitan untuk mengerjakan tugas kuliahnya, ia mencoba menghubungi David
tapi sayang pria itu tidak mengangkat teleponnya. Karena tugas ini begitu
mendesak ia pun nekad menuju rumah David, pada saat ia datang ke
apartementnya David sedang tertidur. Ia mencoba membangunkan pria itu.
David pun terbangun.
"Idih ditelepon kok ga angkat sih?"
"Sorry ketiduran, saya kekurangan jam tidur gara-gara pengen selesaikan
tugas skripsi saya!"
"Oh gitu ya... jadi saya ganggu ga kalau minta tolong bantuin kerjain
tugas?"
"Boleh saja tapi dengan syarat kamu traktir saya makan bakmi?"
"Dengan senang hati..."
David berhasil membuat Angel menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya, Angel
menepati janji untuk meneraktir makan bakmi. Saat itu mereka sedang makan
di restorant bakmi.
"David, kita kan sudah dekat... Saya masih penasaran dengan Proyek ambisius
dalam skripsi kamu boleh saya tau?"
"Ok deh, saya kasih tau.... Jadi."
David bercerita bahwa ia sedang mencoba untuk meniliti bagaimana sebuah
bloutooth bisa menghantarkan listrik bagi sekitarnya. Penelitian ini sudah
ia lakukan sejak awal semester enam lalu, kini tahap penilitiannya mencapai
70%, ia yakin pada saat nanti penilitian ini bisa membuat semua orang
merasa senang, selain membantu penghematan listrik, penemuan ini bisa
membuat dirinya di akui sebagai peneliti.
Angel begitu terkesima dengan kisah ambisius itu tapi ia masih bingung. Ia
tidak mencoba bertanya banyak hal selain menunggu hasil penelitian sahabat
baiknya itu.
David yang merasa penilitiannya adalah pertama dalam sejarah dunia,
akhirnya terlena dengan kegiatannya di dalam kamar setiap harinya. Sejak
enam bulan lalu pihak universitas sudah memperingatkan tentang
pemberhentian beasiswanya, tapi ia hanya menganggap ancaman itu ringan
karena yakin kelak pihak universitas akan menyesal melakukan tindakan itu
bila penemuannya di akui, dan kenyataannya beasiswanya benar-benar dicabut.
Professor Chan adalah dosen pembimbing David yang sudah mengenal pria itu
sejak lama, ia sadar David adalah murid pintar dan mempunyai masa depan
yang baik disamping sifat kekanak-kanakannya. Suatu hari ketika ia sedang
terduduk David datang padanya, bertanya tentang ide skripsi yang ia
paparkan. Dengan santai sang Prof berkata, "Apakah kamu sedang bermimpi,
bagaimana mungkin sebuah teknoloagi nirkabel dapat menghantarkan listrik...
Ada-ada saja, lebih baik kamu cari ide yang lain!"
"Tapi saya yakin bisa Prof?"
"Kalau begitu tunjukkan pada saya permainan kamu!"
"Baik... Kita lihat saja!"
David seolah tertantang oleh dosen pembimbingnya itu untuk membuktikan
bahwa ia mampu menciptakan apa yang ia pikirkan, ia pun semakin
mengorbankan waktunya untuk penelitian eksentriknya. Sahabat-sahabat yang
ia kenal mulai melihat David bagaikan seorang dukun rumahan yang membukat
prakter dirumahnya untuk bicara hanya lewat laptopnya. Angel yang setiap
harinya mempunyai segudang pekerjaan rumah bahkan harus memaklumi keinginan
David untuk tidak diganggu sementara ini.
"Tidak menerima tamu di rumah dan telepon untuk sementara ini" begitulah
tulisan status David pada Facebooknya.
Dua minggu lamanya penelitian itu berlanjut hingga mengalami beberapa
kegagalan, modal David pada saat itu hanya dua hendphonenya yang
berbluetooth, Ia berharap penilitiannya berhasil dengan berbagai cara.
Suatu malam ketika ia mulai menyerah setelah mencoba beberapa kali,
akhirnya penemuannya itu berhasil walau hanya sebatas lima menit lamanya,
ia berteriak bahagia dan bertekad menunjukkan keberhasilannya pada sang
dosen.
Paginya David benar-benar pergi menuju ruangan Prof Chan. Mereka bicara
dengan santai sembari David mulai memberikan praktek penelitiannya. Sang
Prof yang awalnya cuek tiba-tiba nyaris menjatuhkan kacamatanya ketika
melihat David berhasil membuktikan kata-katanya.
"Lihat Prof... Saya buktikan bahwa saya bisa...!" Prof terkagum-kagum
dengan apa yang David tunjukkan
"David... Kamu sungguh luar biasa, bagaimana kamu bisa menemukan hal
mustahil di dunia ini menjadi nyata... Kamu akan menjadi peraih nobel
karena ini!"
"Ya saya tau... !"
Tiba-tiba muncul pikiran picik dari sang Professor untuk melihat jalan
kerja penelitian David, ia menyuruh David menyempurnakan penilitian yang ia
buat kemudian membawanya kembali. Baginya David bagaikan tambang emas yang
akan membuatnya kaya dan termansyur, ia mulai berpikir merebut hasil
penelitian David yang luas biasa itu. David yang tidak sadar dengan pikiran
jahat sang Prof benar-benar terus mendalami penelitiannya.
Ketika David sedang merencanakan penelitiannya, sang Professor berpikir
untuk mencari orang yang bisa menjadi saksi penelitian David diakui menjadi
miliknya. Untuk itu ia membuka file dokumentasi mahasiswa yang berprestasi
lainnya, ia mulai teringat dengan beberapa asisten dosen yang diberhentikan
beberapa saat lalu. Ia mulai melirik seorang Zhou, seorang pria asal Cina
yang sedang frustasi karena dipecat.
Ketika Prof menawarkan ide untuk mengangkat Zhou menjadi asistennya, pria
itu begitu bahagia karena akhirnya ia mendapatkan pekerjaan sehingga bisa
mengirimkan uang kepada ibunya yang sedang sakit. Pria itu tidak sadar
sedang dimanfaatkan oleh sang Prof untuk menjadi saksi pada penelitian
palsunya. Bahkan Sang Prof memberikan bantuan kepada Zhou untuk mengobati
sang Ibu yang menghadapi operasi kanker.
"Kamu tenang saja, saya akan memberikan perkerjaan yang baik padamu. Tentu
saja saya akan membantu biaya pengobatan ibu kamu hingga sembuh. Kamu bisa
kerja dua hari lagi dari sekarang, ok. Ini uang yang kamu butuhkan!"
"Terima kasih" Ucap Zhou yang begitu bahagia mendapatkan bantuan dari pria
itu.
David berhasil menyempurnakan penilitiannya, ia sungguh tak kuasa menahan
bahagia dengan apa yang ia temukan. Ia teringat pada Angel, ia pun mengajak
gadis itu untuk bertemu merayakan kerberhasilannya. Tak tanggung-tanggung
mereka makan di Restorant hotel yang mahal, Angel pun heran dengan undangan
itu.
"Tumben kamu ada waktu untuk ngajak makan! Apalagi ditempat mewah lagi?"
"Hehehe... Tenang saja. Ini hanya sebagai bentuk perayaan, dan kelak saya
akan ajak kamu ke tempat yang lebih hebat lagi....!"
"Wah... Wah... jadi tersanjung.. . Memang perayaan apa sih!"
"Coba keluarkan Hendphone kamu yang berbluetooth? "
Angel bingung tapi ia melakukan apa yang dipinta David. Dengan sekejap
hendphonenya tertuliskan "Sedang mengisi baterai" angel terkejut, "Astaga!!
David kamu berhasil...? "
"Yup... Aku berhasil...! "
Angel dan David menghabiskan malam indah itu dengan penuh antusias, ia tak
pernah menyangka begitu hebatnya sang sahabat kekanak-kanakannya itu.
Akhirnya mereka pulang, karena David besok akan membawakan hasil
penelitiannya itu kepada sang Dosen, David begitu ingin menampar para
atasan universitas yang memberhentikan beasiswanya dengan prestasinya.
Ketika David mengirimkan email kepada Dosennya untuk bertemu besok.
Keesokan paginya. Prof Chan sudah mengingatkan David untuk membawa semua
dokument proses berjalannya penelitiannya dalam USB agar ia bisa meneliti
langsung kelayakan penelitian David.
Awalnya, David agak bingung tapi Prof menyakinkan bahwa ia hanya ingin
mencoba dengan caranya agar penelitian David dianggap sah. Tanpa pikir
panjang David membawa penelitian itu dalam bentuk USB segera ke kampus pagi
sekali pukul 7 sesuai jadwal yang ditentukan Prof Chan. Sebelum berangkat
David mengirimkan pesan kepada Angel untuk bertemu di kampus makan siang
bersama. Saat pesan SMS itu masuk Angel masih tertidur, David pun berangkat
sepagi mungkin menghadap sang Prof. Ketika tiba di lantai 4 sang Professor,
David menemukan sang Prof sedang terduduk sehabis memotong apel. Ketika
David datang ia membuang sisa Apel itu ke keranjang sampah, dan menyimpan
pisau itu ke saku bajunya. David tak sadar sedang berada dalam jebakan sang
Prof Chan. Pria tua itu meminta David untuk sekali lagi mencontohkan hasil
penilitiannya, setelah menyaksikan penelitian itu pria itu semakin yakin
bahwa David benar-benar jenius. Ia meminta David untuk memberikan USB itu
lalu berkata dengan santai, "David... Apakah kamu yakin ini penilitian
kamu?"
"Ya, tentu saya yakin. Memang kenapa Prof?"
"Apakah kamu tidak sedang mengambil penelitian seorang mahasiwa lain
bernama Zhou,?"
"Zhou siapa dia?"
"Dia adalah asisten dosen yang sudah dipecat, ada kemiripan antara
penelitian kamu!"
"Mustahil... !" ucap David kesal.
"Kamu boleh bilang mustahil tapi saya punya hasil document dia yang sama...
coba perhatikan komputer saya?"
David menyaksikan sebuah klip kecil yang menunjukkan penelitian yang
dilakukan seorang pria dan Prof mengatakan bahwa pria itu adalah Zhou yang
sedang mendemokan hasil yang sama dengan David.
"Tidak mungkin. Prof. Bagaimana pria itu bisa melakukan hal yang sama
dengan saya!"
Prof tersenyum sambil berkata. "Kamu bukanlan seorang di dunia yang ini
yang Jenius, masih banyak lagi..!"
David terdiam mulai berpikir ada yang salah, ia yakin sang Professor
melakukan tindakan licik.
"Professor kembalikan USB saya...!?"
"Untuk apa...?"
"Tidak apa-apa, saya ingin dikembalikan saja....!"
"Tidak bisa, ini akan menjadi barang bukti bahwa kamu telah melakukan
pelanggaran di kampus karena melakukan penjiplakan karya orang lain sebagai
skripsi kamu!"
David mulai emosional.
" Silakan saja, saya tidak takut, saya akan buktikan bahwa itu tidak
benar...!" ucap david sambil hendak keluar dari ruangan.
Cara professor dalam ancaman sepertinya salah, ia pun mendekati David
sambil membujuk pria itu untuk tenang. Sembari menawarkan opsi lain berupa
uang dalam jumlah yang banyak, David tetap pada pendiriannya bahwa ia
adalah sang penemu pertama kali. Prof Chan yang emosional langsung
menusukkan pisau itu ke bagian belakang badan david tapi hanya sebuah
goresan kecil, David berteriak minta tolong. Zhou yang akan memulai
kerjanya hari ini berpikir untuk datang menemui Prof. Chan hari ini, ia
mendengarkan suara teriakan dari arah pintu Prof Chan. David yang merasa
terancam berusaha melawan dengan sekuat tenaga, tapi sebuah bilasan pisau
di leher membuatnya langsung tersungkur tak sadarkan diri. Tapi David masih
mampu berdiri dan meraih pintu dan membukanya, Zhou yang berada di depan
pintu terkejut melihat adegan itu. David yang mulai tak sadarkan diri mulai
berlari tanpa arah dan akhirnya terjatuh dari balkom lantai empat dekat
ruangan itu. Zhou begitu shock melihat kejadian itu, Prof Chan yang melihat
Zhou ada disana langsung menyuruh pria itu masuk ke ruangan.
"Kamu melihat semuanya?"
"Tidak saya tidak melihatnya.. .!"
"Ingat... Saya yang menyelamatkan nyawa ibu kamu, sebaiknya kamu tutup
mulut.!"
"Saya tidak akan katakan apapun...!"
Prof Chan yang begitu panik mulai tenang dan berpikir sesuatu.
"Tusuk punggung saya dengan pisau ini..." Perintah Prof pada Zhou. Zhou
tidak punya pilihan selain melakukan perintah sang Prof Chan. Lalu pria itu
menyuruh Zhou mencabut gagang pada pisau. Sebelumnya ia katakan bahwa ia
akan membuat seolah-olah David bunuh diri dan tusukan pada dirinya hanya
sebagai alibi, untuk menghilangkan barang bukti gagang pisau itu harus
segara dibawa pergi oleh Zhou agar tidak terdapat sidik jari dan
membiarkan mata pisau terletak di lantai. Zhou yang panik melakukan begitu
saja perintah sang Prof, dan rencana itu berjalan dengan baik.
Angel yang baru saja menerima pesan David segera menuju kampus, ketika Ia
datang banyak garis polisi terpampang di pintu Kampus, ia bertanya-tanya
ada apa gerangan. Seorang mahasiwa mengatakan bahwa seorang mahasiswa bunuh
diri dengan melompat. Angel begitu bingung, dan ketika ia mendekat hatinya
bergetar dan berteriak histeris ternyata pria itu adalah David. Beberapa
saat kemudian Prof Chan keluar dengan bantuan alat medis
seperti orang sekarat. Beberapa orang mencoba menenangkan Angel, Terlihat
Zhou saksi kasus itu berdiri ketakutan menyaksikan kejadian itu. Prof Chan
melirik Zhao dari matanya tersilat pesan kepada Zhou untuk tidak bertindak
apapun selain menjaga rahasia ini. Kejadian kematian David begitu memukul
Angel, gadis itu bahkan berpikir telah jatuh cinta pada sang pria ceria
itu. Kematian yang begitu misterius membuat Angel begitu penasaran dengan
apa yang terjadi, Tidak mungkin seorang David yang mempunyai masa depan
begitu cermelang harus bunuh diri. Ia tidak yakin dengan kematian itu,
walaupun bersedih hati ia bertekad mencari kebenaran kematian itu karena ia
yakin David tidak akan melakukan tindakan bodoh disaat ia sedang menggapai
mimpinya. Prof Chan berhasil selamat dan keluar dari rumah sakit dua hari
kemudian. Zhou yang menjadi saksi mata merasa sangat bersalah dengan berita
miring yang ada di media seolah membuatnya menjadi pria pendusta, tapi ia
tidak mungkin tega memberikan penyataan kalau Prof Chan adalah orang
dibalik semua ini. Prof Chan meneleponnya untuk mengatakan sekali lagi
bahwa sang ibu selamat karena dia. Zhou merasa hina ia pun memutuskan untuk
bunuh diri dengan mengantung diri di balkon rumahnya. Prof Chan berpikir
kini hidupnya akan damai karena semua yang terlibat dalam kematian David
telah musnah, terlebih alibi yang ia lancarkan berjalan sempurna. Angel
menyadari ada kenjanggalan dalam semua ini, ia mulai mencari semua data
yang bisa membuktikan bahwa apa yang terjadi pada David adalah sebuah
konspirasi yang dilakukan Prof Chan. Berbulan-bulan ia melakukan berbagai
cara untuk melakukan pembuktian. Prof Chan yang sembuh merasa mulai perlu
untuk mengeluarkan bukti penelitian yang ia ambil dari David. Hebatnya
penelitian itu adalah nama yang sama dengan milik David, Angel pun sadar
niat dibalik semua kematian David adalah ambisi sang Prof untuk mengambil
hak cipta David. Untungya David pernah membuktikan terlebih dahulu hasil
karyanya saat makan di restorang mewah, file name Bluetooth milik David
masih tersimpan di ponselnya. Ia pun seperti mendapatkan semangat untuk
membuktikan kebeneran, ia laporkan semua bukti yang ia punya kepada Polisi,
Polisi pun melakukan investigasi ulang dan mendapatkan sebuah kebeneran
yang terjadi. Prof Chan yang baru saja menikmati nama besarnya, akhirnya
mendapatkan ganjalan perbuatannya karena kelicikan dan kekejamannya, Angel
berhasil membuktikan bahwa pria itu layak dipenjara seumur hidup. Angel
merasa lega karena perkenalan dia dengan David adalah sebuah pesan takdir
nyata untuk membelah masa depan David yang telah hilang. Kini semuanya bisa
tenang, Angel pun bisa tenang melepas kepergian sahabatnya